Mba Meong

Dari mata jatuh ke hati. Bak cerita sinetron saja memang kasus yang terungkap di PN Tipikor Jakarta ini. Begitulah episode awal pertemuan Ahmad Fathanah dan Maharani Suciono. Tersangka kasus suap pengaturan kuota impor daging sapi dan mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta ini saling bertatapan mata. Kebetulan itu terjadi saat menuju toilet di pusat perbelanjaan di kawasan Senayan.

‘Lirikan matamu membuatku jatuh cinta’, mungkin lirik lagu Irfan Mansyur itu bernyanyi di hati pria asal Makasar itu pada 28 Januari lalu. Awalnya Fathanah melirik Rany saat hendak menuju toilet. Kemudian Fathanah menitipkan secarik kertas waiters sebuah kafe di kawasan Senayan City.

Perkenalan itu lalu berlanjut ke kamar 1740 di hotel kawasan Sudirman. Dari sini saja bisa terlihat bagaimana karakter perempuan berambut panjang itu. Apalagi terungkap si Maharani tak mau main transfer, dan ia hanya mau uang chas. Pepatah pun berubah ‘dari mata naik ke ranjang’.

Begitu fakta-fakta baru yang terungkap dalam sidang itu di pengadilan Tipikor Jakarta. Keterangan ini memang tak sama persis dengan yang disampaikan Maharani saat jumpa wartawan beberapa waktu sebelumnya.

Salah satunya terkait fakta gamblang bahwa Fathanah memberikan uang Rp 10 juta ke Maharani Suciyono sebagai tarif kencan full service. Bahkan Maharani pun dalam berita acara pemeriksaan (BAP) mengakui jika dia sempat diajak bersetubuh dengan Fathanah sebelum ditangkap KPK di Hotel Le Meridien.

“Dalam BAP anda menyebutkan uang Rp10 juta itu untuk berhubungan intim dengan Fathanah, benar begitu,” tanya jaksa usai membacakan BAP Maharani yang diungkapkan pada penyidik KPK.

Ia pun menjawab lirih. “Iya benar,” akunya. Suasana di ruang sidang Pengadilan Tipikor pun mendadak riuh.

Editor — Maghfur Ghazali Sumber : harianterbit