Mengenal Bos Pemilik Layanan Line Messenger

Sobat blogger tentunya sudah mengenal layanan messenger bernama Line.Industri komunikasi sempat khawatir dengan layanan gratis semacam Line dan saudara-saudaranya sejenis.Soalnya pendapatan penyedia layanan komunikasi turun drastis akibat aplikasi-aplikasi ini.Mba Meong saja sendiri sudah merasakan, saat ini sangat jarang smsan maupun telpon-telponan.Biasanya Mba Meong lebih suka pakai messenger seperti BBM mesenger & Line.Kesuksesan Line tentunya membuat kita bertanya-tanya siapa tokoh yang mempopulerkan layanan ini.


Seperti Mba Meong kutip dari situs Forbes.com & MSN.com diberitakan bahwa pendiri Naver Corp, Lee Hae-Jin berhasil masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Korea pada periode April 2013, dengan prediksi kekayaan bersih sebesar USD575 juta. Kesuksesan bos operator portal internet terbesar di Korea ini tak terlepas dari meroketnya popularitas layanan pesan gratis perusahaan, Line.

Dilansir Forbes, Senin (16/12/2013), pria berusia 46 tahun yang merupakan Ketua Dewan Direksi Naver ini memiliki 4,6 persen saham, masing-masing di Naver dan NHN Entertainment. Selain itu, Lee dilaporkan mendapatkan sekira 60 juta dalam bentuk deviden selama 10 tahun terakhir. Sayangnya juru bicara Naver menolak mengomentari kekayaan bersih Lee.


Pada Agustus, NHN sebagai raksasa internet di Korea dipecah menjadi dua entitas bisnis yaitu Naver dan NHN Entertainment. Naver fokus pada layanan portal dan mobile, termasuk Line, sedangkan NHN Entertainment tetap menjalankan peran sebagai portal game online.

Naver kembali tercatat di bursa saham Korea, bersamaan dengan NHN Entertainment pada 29 Agustus.

Berkat kesuksesan perusahaan rintisannya, Lee masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Korea dengan menduduki posisi ke 34.

Kesuksesan Naver disebut juga berkat pertumbuhan jumlah pengguna Line di pasar global. Line merupakan aplikasi instant messaging gratis yang juga bisa digunakan untuk menelepon serta bisa digunakan di iPhone, Android, dan PC. Saat ini, Line tersedia dalam 14 bahasa di seluruh dunia, dengan dominasi pengguna dari Jepang, Thailand, dan Taiwan.

Tidak seperti WhatsApp, aplikasi komunikasi nomor satu di Android dan OS lainnya, Line mendapatakan penghasilan melalui aplikasi-aplikasi yang dimiliki seperti game, stiker, Line Camera, dan Line Card. Line merupakan anak usaha dari Naver Jepang yang diluncurkan pada Juni 2011, tapi terus tumbuh dengan mencapai 100 juta pengguna pertama pada Januari 2013. Sebagai perbandingan, Twitter dan Facebook, masing-masing membutuhkan 49 dan 54 bulan untuk mencapai jumlah tersebut.

Dalam enam bulan dari Februari 2013 hingga Juli, Naver kembali menambahkan 100 juta pengguna, lalu 100 juta pengguna baru lagi pada akhir November. Total, Line berhasil memiliki 300 juta pengguna pada 26 November

0 komentar:

Posting Komentar